Jumat, 30 Maret 2018

MAKALAH TIPE LAYOUT DAN LAYOUT OPTIMAL


TIPE LAYOUT DAN LAYOUT OPTIMAL
DITUJUKAN UNTUK MATA KULIAH
PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL



DISUSUN OLEH :
1.      ASTI RIZKIANI
030216685
2.      AIDAH YULIANA
030216700
3.      SOPIAH
030216746
4.      NUR ASIYAH J
030216792


KELAS: KHUSUS - MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DR. KHEZ. MUTTAQIEN
2018


KATA PENGANTAR


Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Tipe layout dan layout optimal  mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal bagi kegiatan pembelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional di kampus STIE DR.KHEZ.Muttaqien.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.





Purwakarta,   Februari 2018


Penyusun




DAFTAR ISI
                                                                                                                                         
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C.     Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Layout .................................................................................. 3
B.     Manfaat Perencanaan Layout ................................................................. 4
C.     Tujuan Perencanaan Layout.................................................................... 5
D.    Tipe Layout............................................................................................. 6
E.     Prinsip Dasar Perencanaan Layout........................................................ 12
F.      Pertimbangan Penentuan Layout.......................................................... 13
G.    Dasar Penetapan Layout....................................................................... 15
H.    Metode-Metode Layout........................................................................ 16
I.       Kerugian Dari Layout Yang Buruk....................................................... 17
J.       Faktor-Faktor Dalam Perencanaan Layout........................................... 18
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................... 20
B.     Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN


A.       LATAR BELAKANG
Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan perusahaan. Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi, karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi layout, dimana layout dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Layout juga memiliki banyak dampak strategis karena layout menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.
B.       RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Layout?
2. Apa manfaat perencanaan Layout?
3. Apa saja tujuan perencanaan Layout?
4. Apa saja tipe Layout?
5. Apa saja yang menjadi prinsip dasar perencanaan Layout?
6. Bagaimana pertimbangan penentuan Layout?
7. Bagaimana dasar penetapan Layout?
8. Apa saja metode-metode Layout?
9. Apa saja kerugian akibat Layout yang buruk?
10. Apa saja faktor-faktor dalam perencanaan Layout?
C.       MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan terhadap materi Tipe Layout dan Layout Optimal
2. Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam sistem pembuatan karya tulis



BAB II
PEMBAHASAN


A.       PENGERTIAN LAYOUT
Tata Letak/ Layout  menurut James M. Apple  adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Layout merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Layout memiliki banyak dampak strategis karena layout menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan. Layout yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Menurut  Zulian Yamit (1996:120), perencanaan layout adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Krajewski & Ritzman (2002:445) mengartikan perencanaan layout sebagai perencanaan yang meliputi pengambilan keputusan tentang berbagai pusat aktivitas fisik dan fasilitas ekonomi perusahaan.
Dari pengertian diatas, perencanaan layout adalah perencanaan pengaturan tata letak bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak berbagai mesin-mesin peralatan yang berada dalam bangunan yang diperlukan dalam proses produksi.
Layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai:
1.      Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja
2.      Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja
3.      Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik
4.      Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.
5.      Peningkatan fleksibilitas.

B.       MANFAAT PERENCANAAN LAYOUT
Secara spesifik tata letak fasilitas tata letak fasilitas pabrik yang baik akan dapat memberikan manfaat-manfaat dalam sistem produksi, yaitu sebagai berikut:
1.      Meningkatkan jumlah produksi
Suatu tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2.      Mengurangi waktu tunggu
Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.
3.      Mengurangi proses pemindahan bahan
Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4.      Penghematan penggunaaan ruangan
Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5.      Efisiensi penggunaaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.



6.      Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.
7.      Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8.      Mengurangi kesimpang-siuran
Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.

C.       TUJUAN PERENCANAAN LAYOUT
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja.
1.      Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2.      Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3.      Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
4.      Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5.      Meminimumkan usaha membawa bahan
6.      Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia
7.      Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat
8.      Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan menempatkan mesin dan proses secara benar
9.      Memaksimumkan hasil produksi
10.  Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong atau gang, dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi yang mudah dan siap.

D.       TIPE LAYOUT
Tipe Layout dibagi menjadi 7, yaitu:
1.      Layout Garis Atau Produk
Yaitu pengaturan letak mesin – mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik yang berdasarkan atas urut – urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus barang yang dikerjkakan setiap hari selalu sama, seolah – olah menyerupai garis ( meskipun tidak selalu garis lurus).
a.       Sifat - sifat layout garis
1)     Macam produk yang dihasilkan sedikit dan jumlah setiap macam banyak
2)     Tenaga kerja yang diperlukan adalah tenaga khusus, yang sesuai dengan kebutuhan mesin yang dilayani
3)     Kualitas barang hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan.
4)     Memiliki keseimbangan kapasitas mesin, artinya kapasitas mesin satu dengan yang lainya harus sama
b.      Kebaikan – kebaikan layout garis
1)     Biaya produksi lebih murah
2)     Pengawasan lebih mudah
3)     Pengangkutan barang didalam pabrik lebih mudah
c.       Kelemahan – kelemahan layout garis
1)     Apabila terjadi kemacetan terhadap salah satu mesin, mesin akan menyebabkan kemacetan seluruh kegiatan pabrik
2)     Nilai investasi mahal ,karena mesin yang digunakan banyak sekali dan biasanya menggunakan mesin khusus
3)     Kurang fleksibel karena suatu layout hanya dapat membuat satu macam barang saja.
2.      Layout fungsional atau proses
Yaitu pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik yang didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang memiliki kegunaan yang sama dikelompokan dan diletakakan pada ruang yang sama. Layout ini biasanya untuk membuat barang yang bermacam – macam
a.       Sifat – sifat layout fungsional
1)     Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah – ubah dan jumlah yang dibuat setiap macam sedikit
2)     Mesin yan digunakan biasanya bersifat serbaguna
3)     Routing atau penentuan urut – urutan proses pembuatan barang biasanya selalu berubah ubah
4)     Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel
5)     Banyak memerlukan instruksi kerja, serta instruksi kerja harus jelas
6)     Kualitas barang hasil produkai sangat tergantung pada keahlian karyawan yang mengerjakan.
b.      Kebaikan kebaikan layout fungsional
1)     Fleksibel dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam barang
2)     Investasi pada mesin – mesin dan pada fasilitas produksi yuang lain lebih murah daripada layout garis.
c.       Kelemahan – kelemahan layout fungsional
1)     Biaya produksi setiap barang lebih mahal
2)     Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksai lebih sering digunakan
3)     Pengangkutan barang di pabrik lebih sulit dan simpang siur
4)     Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin
3.      Layout kelompok
Suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan.


a.       Sifat – sifat layout kelompok 
1)     Barang hasil produksi dapat dikelompokkan dalam nbeberapa macam kelompok yanhg memiliki garios besar urutan proses yang sama.
2)     Mesin yang digunakan bersifat fleksibel
3)     Memerlukan karyawan yang keahlianya fleksibel
b.      Kebaikan – kebaikan layout kelompok
1)     Bersifat fleksibel sehingga dapat menghasilkan beberapa macam barang
2)     Meskipun barang yang dikerjakan bermacam – macam arus barang tidak simpang siur
3)     Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi dapat lebih murah dibandingkan layout fungsional.
c.       Kelemahan – kelemahan layout kelompok
1)     Untuk dapat menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk yang memiliki kesamaan tingkat proses harus jelas.
2)     Instruksi kerja harus jelas
3)     Memerlukan pengawasan yang cermat
4.      Layout dengan posisi tetap
Layout dengan posisi tetap sering disebut dengan layout by fixed materials position atau fixed layout yaitu pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang yanhg tetap atau tidak dipindah – pindah. Mesin, karyawan, serta fasilitas produksai yang lain berpindah – pindah mengelilingi barang yang dikerjakan sesuai kebutuhan. Sebagai contoh: layout pembuatan jembatan, layout pembangunan gedung, layout pembuatan jalan dan layout penghijauan
a.       Sifat – sifat layout dengan posisi tetap
1)     Barang yang dikerjakan biasanya berat dan tidak mungkin dipindah – pindah
2)     Volume pekerjaan biasanya besar
3)     Biasanya pekerjaan berupa proyek yang harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
4)     Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindah – pindah
5)     Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan dilokasi biasanya dikerjakan di dalam pabrik atau di tempat lain
b.      Kebaikan – kebaikan layout dengan posisi tetap
1)     Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap[ pekerjaan yang berbeda – beda
2)     Dapat diletakkan dimana saja sesuai kebutuhan
3)     Tidak memerlukan banguna pabrik
c.       Kelemahan layout dengan posisi tetap
1)     Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya
2)     Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
3)     Biasanya keamanan barang – barang di sekitar pembuatan barang harus dijaga dengan baik karena rawan pencurian.





5.      Layout bentuk U
Hakekat layout bantuk U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang Sama.
Keuntungan terbesar dan terpenting dari tata letak seperti ini adalah fleksibelitas untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan permintaan. Hal ini dapat di capai dengan menambah atau mengurangi jumlah pekerja pada daerah sebelah dalam, dari tempat kerja berbentuk U.
6.      Layout gabungan garis dan proses
Penggabungan ini dilakukan dengan cara menempatkan mesin – mesin dalam masing - masing departemen menurut tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan bardasarkan proses. Sedangkan pengaturan masing – masing departemen didasarkan urutan operasi atau pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan produk.
Penggabungan kedua tipe ini mencoba untuk mengeliminir segala kelemahan yang terdapat pada layout proses maupun layout produk.
7.      Layout gabungan garis dan bentuk U
Untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, seperti dalam contoh layout garis, dapat ditempuh dengan menggabungkan beberapa lini bentuk U menjadi satu bentuk lini terpadu. Dengan cara penggabungan seperti ini, alokasi operasi diantara pekerja sebagai respon terhadap variasi jumlah produksi dapat di capai.

E.       PRINSIP DASAR PERENCANAAN LAYOUT
Menurut Yulian Zamit (200:122), terdapat 5 prinsip dasar dalam perencanaan layout, yaitu:
1.      Integrasi Secara Total
Menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar
2.      Jarak Perpindahan Bahan Paling Minimum
Waktu perpindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum mungkin
3.      Memperlancar Aliran Kerja
Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau gangguan skedul kerja.
4.      Kepuasan dan Keselamatan Kerja
Suatu layout yang baik apabila pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya.
5.      Fleksibilitas
Suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan memperhatikan prinsip fleksibilitas.
F.        PERTIMBANGAN PENENTUAN LAYOUT
Perancangan layout berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi.
1.      Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah perkerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2.      Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang digunakan dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang dipakai, misalnya Derek dan kereta otomatis untuk memindah bahan.
3.      Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga harus didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah agar ada keleluasaan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan sikulasi udara ruang.
4.      Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik mungkin.
5.      Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.
Pertimbangan penentuan layout secara umum didasarkan pada situasi sebagai berikut:
1.      Posisi tetap
Posisi layout jenis ini ditujukan pada proyek yang tidak mungkin memindahkan produknya karena ukuran, bentuk atau hal-hal lain. Jadi, produk tetap berada ditempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal.
2.      Orientasi proses
Layout jenis ini didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa. Biasanya layout jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda, misalnya rumah sakit. Process layout (fungcional layout), merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau suatu ruangan. Contohnya untuk industry tekstil semua mesin pemotong dikelompokkan dalam suatu area atau semua mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan)
3.      Tata Letak Kantor
Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi perkeja, peralatan kerja, tempat yang digunakan untuk perpindahan informasi. Jika semua permindahan informasi diselesaikan dengan telepon atau alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, tetapih jika perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah, layout perlu di pertimbangkan dengan matang.
4.      Tata Letak Gudang
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Tujuan layout ini adalah untuk memperoleh optimum tradeoff antara biaya penanganan dan ruang gudang.
5.      Tata Letak Produk
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya telah distandardisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan mobil atau sepeda motor.
Kriteria Penyusunan Layout:
1.      Jarak angkut yang minimum
2.      Penggunaan ruang yang efektif
3.      Keselamatan barang-barang yang diangkut
4.      Fleksibel
5.      Kemungkinan ekspansi masa depan
6.      Biaya diusahakan serendah mungkin
7.      Aliran material yang baik  
Langkah-Langkah Perencanaan Layout:
1.      Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2.      Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya
3.      Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout

G.      DASAR PENETAPAN LAYOUT
1.      Project (fixed position) Layout
a.       Digunakan untuk proyek yang mana produknya susah untuk dipindahkan
b.      Perlengkapan, peralatan, bahan baku, pekerja dan sumber daya lainnya dibawa menuju tempat produksi
2.      Process Layout (functional layout).
a.       Aktifitas yang serupa disatukan ke dalam satu departement atau pusat kerja berdasarkan pada proses yang dilakukan
b.      Digunakan pada operasi yang hanya sebentar-sebentar atau usaha jasa (high variety, low volume). Contoh : departement store, rumah sakit
c.       Keunggulan : Flexibility
d.      Kelemahan : Tidak efisien
3.      Product Layout (assembly lines).
a.       Mengatur aktifitas pada jalurnya berdasarkan pada rangkaian/urutan dari kegiatan operasi untuk produk/jasa yang khusus
b.      Cocok untuk produksi massal atau operasi/proses yang kontinu (yang mana permintaan stabil dan volume tinggi)
c.       Keunggulan : Efisien, dan mudah diterapkan
d.      Kelemahan : Tidak fleksibel (terhadap desain produk dan perubahan permintaan)

H.       METODE-METODE LAYOUT
Perusahaan-perusahaan yang membangun berbagai fasilitas baru sering menghabiskan dua atau tiga tahun dalam pekerjaan pendahuluan, dimana salah satu bagian penting adalah pencarian metode-metode yang lebih baik untuk digunakan dalam pabrik baru. Pembangunan suatu pabrik baru memberikan kesempatan untuk membuat tercapainya perbaikan-perbaikan. Dengan layout baru, adalah mungkin untuk menghilangkan praktek-praktek pemborosan.
Metode-metode layout:
1.      Analisa layout
a.       Diagram perakitan (bagan proses) yang menunjukkan bagaimana proses produksi dari bahan mentah sampai produk akhir dilaksanakan.
b.       Daftar kebutuhan operasi, untuk membuat komponen-komponen, didapatkan dari departemen teknik
2.      Penentuan suatu layout baru
Adalah dengan memperhatikan produk dari sudut pandangan penanganan bahan (materials handling).
a.       Apakah produk besar dan padat atau besar dari ringan?
b.      Bagaimana tentang bentuknya apakah panjang dan tipis, atau lentur, atau mudah ditumpuk?
c.       Bagaimana tentang risiko kerusakannya? Apakah mudah patah atau rusa, atau berbahaya dan sukar dibungkus, atau tahan terhadap karat? Apakah mengandung minyak dan lemak? Atau apakah produk kering dan bersih?
d.      Memperhatikan kuantitas setiap produk
e.       Bila kebutuhan kuantitas produk cukup besar, layout produk dengan menggunakan pengangkutan barang semacam ban berjalan dapat dikembangkan. Bila volume produksi kecil, pengaturan dengan layout fungsional cukup beralasan untuk tetap digunakan. Dalam banya kasus, minimisasi biaya transportasi dalam pabrik merupakan pertimbangan penting dalam layout.
3.      Menggambarkan kebutuhan lantai (ruang) yang menunjukkan seluruh bagian-bagian tetap atau semi tetap, segala sesuatu yang tidak dapat diubah atau dipindah dengan mudah.

I.          KERUGIAN DARI LAYOUT YANG BURUK
Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena:
1.      Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku-liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada
2.      Handling cost tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan
3.      Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau basil produksi yang sedang dikerjakan
4.      Ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur (berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.
5.      Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk mesin-mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran peng­angkutan
6.      Bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang
7.      Sering ditetnui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang ditentukan.
8.      Tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
Semua kerugian ini akan menimbulkan biaya yang tinggi. Kerugian ini bisa terjadi di suatu bagian pabrik atau di seluruh pabrik.
J.         FAKTOR-FAKTOR DALAM PERENCANAAN LAYOUT
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena pekerjaan layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.      Produk yang dihasilkan. Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan:
a.       Besar dan berat produk tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka memerlukan handling yang khusus, seperti fork truck atau conveyer yang di lantai, sehingga memerlukan ruangan bergerak. Sedang kalau produknya kecil dan ringan, handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu besar.
b.      Sifat dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah mudah/cepat rusak dsb.
2.      Urutan produksinya. F'aktor ini penting terutama bagi product layout, karena product layout, penyusunannya didasarkan pada urut-urutan produksi (operation sequence)
3.      Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan luas ruangan pabrik, tingginya dsb
4.      Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat. Kalau berat maka diperlukan lantai yang lebih kokoh. Sifat dari mesin
5.      Maintenance dan replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga maintenancenya mudah dilakukan dan replacementnya juga mudah
6.      Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity) Misalnya: mesin roti. Juga diperhatikan hambatan-hambatan yang ada. Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan terutama dalam product layout, karena di sini mesin-mesin diatur menurut urut-urutan (sequence) processnya
7.      Minimum movement: dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah
8.      Aliran (/low) dari material. Sebenarnya flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus diikuti oleh suatu product pada waktu dia dibuat, gambar mana sangat penting bagi perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan)
9.      Employee area, tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksi.
10.  Waiting area yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka kita harus memperhatikan tempat­tempat di mana kita harus menyimpan barang-barang sambil menunggu proses selanjutnya.
11.  Plant climate yaitu udara dalam pabrik tersebut harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan product dan buruh, jangan terlalu panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan buruh.
12.  Flexibility yaitu Perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga layout harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat flexible, dan perubahan-perubahau kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi.


BAB III
PENUTUP


A.       KESIMPULAN
Tata Letak/ Layout  menurut James M. Apple  adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Perencanaan layout adalah perencanaan pengaturan tata letak bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak berbagai mesin-mesin peralatan yang berada dalam bangunan yang diperlukan dalam proses produksi.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja.
B.       SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional.


DAFTAR PUSTAKA

Subagyo, Pangestu. (2000).  Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.









0 komentar:

Posting Komentar

 

Sunshine Template by Ipietoon Cute Blog Design