TIPE
LAYOUT DAN LAYOUT OPTIMAL
DITUJUKAN UNTUK MATA
KULIAH
PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL
PENGANTAR MANAJEMEN OPERASIONAL
DISUSUN OLEH :
1. ASTI RIZKIANI
|
030216685
|
2. AIDAH YULIANA
|
030216700
|
3. SOPIAH
|
030216746
|
4. NUR ASIYAH J
|
030216792
|
KELAS: KHUSUS - MANAJEMEN
|
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI
DR. KHEZ. MUTTAQIEN
2018
KATA
PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Tipe layout
dan layout optimal mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional ini dengan baik sesuai dengan waktu
yang telah kita tentukan.
Penyusun
berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal bagi kegiatan
pembelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional di
kampus STIE DR.KHEZ.Muttaqien.
Dalam penyusunan tugas ini tentu
jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi
kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga
dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Purwakarta, Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................... i
DAFTAR ISI
.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Layout .................................................................................. 3
B. Manfaat Perencanaan Layout ................................................................. 4
C. Tujuan Perencanaan Layout.................................................................... 5
D. Tipe Layout............................................................................................. 6
E. Prinsip Dasar Perencanaan Layout........................................................ 12
F. Pertimbangan Penentuan Layout.......................................................... 13
G. Dasar Penetapan Layout....................................................................... 15
H. Metode-Metode Layout........................................................................ 16
I. Kerugian Dari Layout Yang Buruk....................................................... 17
J. Faktor-Faktor Dalam Perencanaan Layout........................................... 18
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................................... 20
B.
Saran ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini,
khususnya di negara kita Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah
semakin meningkat. Untuk menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan pemikiran yang kreatif dan
inovatif di dalam tujuan perusahaan. Salah
satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi
operasi, karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup
signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi
bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan
penting adalah strategi layout, dimana layout dapat menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Layout juga memiliki banyak dampak strategis
karena layout menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra
perusahaan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian dari Layout?
2.
Apa manfaat perencanaan
Layout?
3. Apa saja tujuan perencanaan Layout?
4. Apa saja
tipe Layout?
5.
Apa saja yang menjadi
prinsip dasar perencanaan Layout?
6. Bagaimana pertimbangan
penentuan Layout?
7. Bagaimana dasar penetapan
Layout?
8. Apa saja metode-metode
Layout?
9. Apa saja kerugian akibat
Layout yang buruk?
10. Apa saja faktor-faktor
dalam perencanaan Layout?
C. MANFAAT
PENULISAN
1. Menambah wawasan terhadap materi Tipe Layout dan
Layout Optimal
2. Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam sistem
pembuatan karya tulis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN LAYOUT
Tata Letak/ Layout menurut James
M. Apple adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri
manufaktur. Layout
merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam
jangka panjang. Layout memiliki banyak dampak strategis karena layout
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra
perusahaan. Layout yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Menurut
Zulian Yamit (1996:120), perencanaan layout adalah rencana pengaturan
semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan
efisien. Krajewski
& Ritzman (2002:445) mengartikan perencanaan
layout sebagai perencanaan yang meliputi pengambilan keputusan tentang berbagai
pusat aktivitas fisik dan fasilitas ekonomi perusahaan.
Dari
pengertian diatas, perencanaan layout adalah perencanaan pengaturan tata letak
bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak berbagai mesin-mesin peralatan yang berada dalam
bangunan yang diperlukan dalam proses produksi.
Layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana
cara mencapai:
1. Pemanfaatan
lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja
3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih
baik
4. Meningkatkan
interaksi perusahaan dengan
konsumen.
5. Peningkatan fleksibilitas.
B.
MANFAAT PERENCANAAN
LAYOUT
Secara spesifik tata letak fasilitas tata
letak fasilitas pabrik yang baik akan dapat memberikan manfaat-manfaat dalam sistem produksi, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan
jumlah produksi
Suatu
tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses
produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang
sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2. Mengurangi
waktu tunggu
Tata
letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan waktu
antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan departemen yang lain.
Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu
tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan
Pada
sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika
dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4. Penghematan
penggunaaan ruangan
Terjadinya
penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu
berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5. Efisiensi
penggunaaan fasilitas
Suatu
tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan
pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang
lain secara lebih efektif dan efisien.
6. Mempersingkat
waktu proses
Dengan
memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu
operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses
atau mengurangi waktu tunggu.
7. Meningkatkan
kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan
tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang
dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan
dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8. Mengurangi
kesimpang-siuran
Banyaknya
material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan
dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya
dapat mengakibatkan kemacetan.
C.
TUJUAN PERENCANAAN
LAYOUT
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam
perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan
biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi
dan area kerja.
1.
Memaksimumkan pemanfaatan
peralatan pabrik
2.
Meminimumkan kebutuhan tenaga
kerja
3.
Mengusahakan agar aliran bahan dan
produk lancar
4.
Meminimumkan hambatan pada
kesehatan
5.
Meminimumkan usaha membawa
bahan
6.
Memaksimumkan pemanfaatan ruang
yang tersedia
7.
Memaksimumkan keluwesan
menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat
8.
Memberikan kesempatan
berkomunikasi bagi para karyawan dengan menempatkan mesin dan proses secara
benar
9.
Memaksimumkan hasil produksi
10. Meminimumkan
kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong
atau gang, dan fasilitas penunjang agar diperoleh
komunikasi yang mudah dan siap.
D.
TIPE LAYOUT
Tipe Layout dibagi menjadi 7, yaitu:
1.
Layout Garis Atau Produk
Yaitu pengaturan letak mesin – mesin atau fasilitas
produksi dalam suatu pabrik yang berdasarkan atas urut – urutan proses
produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan setiap hari selalu
sama dan arus barang yang dikerjkakan setiap hari selalu sama, seolah – olah
menyerupai garis ( meskipun tidak selalu garis lurus).
a.
Sifat - sifat layout
garis
1)
Macam produk yang
dihasilkan sedikit dan jumlah setiap macam banyak
2)
Tenaga kerja yang
diperlukan adalah tenaga khusus, yang sesuai dengan kebutuhan mesin yang
dilayani
3)
Kualitas barang hasil
produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan.
4)
Memiliki keseimbangan
kapasitas mesin, artinya kapasitas mesin satu dengan yang lainya harus sama
b.
Kebaikan – kebaikan
layout garis
1)
Biaya produksi lebih
murah
2)
Pengawasan lebih
mudah
3)
Pengangkutan barang
didalam pabrik lebih mudah
c.
Kelemahan – kelemahan
layout garis
1)
Apabila terjadi
kemacetan terhadap salah satu mesin, mesin akan menyebabkan kemacetan seluruh
kegiatan pabrik
2)
Nilai investasi mahal
,karena mesin yang digunakan banyak sekali dan biasanya menggunakan mesin
khusus
3)
Kurang fleksibel
karena suatu layout hanya dapat membuat satu macam barang saja.
2.
Layout fungsional atau proses
Yaitu pengaturan letak fasilitas produksi di dalam
pabrik yang didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas
produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang memiliki kegunaan yang sama
dikelompokan dan diletakakan pada ruang yang sama. Layout ini biasanya untuk
membuat barang yang bermacam – macam
a.
Sifat – sifat layout
fungsional
1)
Macam barang yang
dibuat banyak, selalu berubah – ubah dan jumlah yang dibuat setiap macam
sedikit
2)
Mesin yan digunakan
biasanya bersifat serbaguna
3)
Routing atau
penentuan urut – urutan proses pembuatan barang biasanya selalu berubah ubah
4)
Keahlian tenaga kerja
yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel
5)
Banyak memerlukan
instruksi kerja, serta instruksi kerja harus jelas
6)
Kualitas barang hasil
produkai sangat tergantung pada keahlian karyawan yang mengerjakan.
b.
Kebaikan kebaikan
layout fungsional
1)
Fleksibel dapat
digunakan untuk mengerjakan berbagai macam barang
2)
Investasi pada mesin
– mesin dan pada fasilitas produksi yuang lain lebih murah daripada layout
garis.
c.
Kelemahan – kelemahan
layout fungsional
1)
Biaya produksi setiap
barang lebih mahal
2)
Pekerjaan perencanaan
dan pengawasan produksai lebih sering digunakan
3)
Pengangkutan barang
di pabrik lebih sulit dan simpang siur
4)
Tidak terjadi
keseimbangan kerja setiap mesin
3.
Layout kelompok
Suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik
berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan.
a.
Sifat – sifat layout
kelompok
1)
Barang hasil produksi
dapat dikelompokkan dalam nbeberapa macam kelompok yanhg memiliki garios besar
urutan proses yang sama.
2)
Mesin yang digunakan
bersifat fleksibel
3)
Memerlukan karyawan
yang keahlianya fleksibel
b.
Kebaikan – kebaikan
layout kelompok
1)
Bersifat fleksibel
sehingga dapat menghasilkan beberapa macam barang
2)
Meskipun barang yang
dikerjakan bermacam – macam arus barang tidak simpang siur
3)
Meskipun perusahaan
mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi dapat lebih murah
dibandingkan layout fungsional.
c.
Kelemahan – kelemahan
layout kelompok
1)
Untuk dapat
menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk yang memiliki kesamaan
tingkat proses harus jelas.
2)
Instruksi kerja harus
jelas
3)
Memerlukan pengawasan
yang cermat
4.
Layout dengan posisi tetap
Layout dengan posisi tetap sering disebut dengan
layout by fixed materials position atau fixed layout yaitu pengaturan fasilitas
produksi dalam membuat barang dengan letak barang yanhg tetap atau tidak
dipindah – pindah. Mesin, karyawan, serta fasilitas produksai yang lain
berpindah – pindah mengelilingi barang yang dikerjakan sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh: layout pembuatan jembatan, layout pembangunan gedung, layout
pembuatan jalan dan layout penghijauan
a.
Sifat – sifat layout
dengan posisi tetap
1)
Barang yang
dikerjakan biasanya berat dan tidak mungkin dipindah – pindah
2)
Volume pekerjaan
biasanya besar
3)
Biasanya pekerjaan
berupa proyek yang harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
4)
Fasilitas produksi
yang digunakan biasanya mudah dipindah – pindah
5)
Komponen produk atau
bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan dilokasi biasanya dikerjakan di
dalam pabrik atau di tempat lain
b.
Kebaikan – kebaikan
layout dengan posisi tetap
1)
Fleksibel dapat
ditetapkan pada setiap[ pekerjaan yang berbeda – beda
2)
Dapat diletakkan
dimana saja sesuai kebutuhan
3)
Tidak memerlukan
banguna pabrik
c.
Kelemahan layout
dengan posisi tetap
1)
Tidak ada standar
atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya
2)
Kegiatan pengawasan
harus sering dilakukan dan relatif sulit
3)
Biasanya keamanan barang
– barang di sekitar pembuatan barang harus dijaga dengan baik karena rawan
pencurian.
5.
Layout bentuk U
Hakekat layout bantuk U adalah pintu masuk dan keluar
bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang Sama.
Keuntungan terbesar dan terpenting dari tata letak
seperti ini adalah fleksibelitas untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja
yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau
perubahan permintaan. Hal ini dapat di capai dengan menambah atau mengurangi
jumlah pekerja pada daerah sebelah dalam, dari tempat kerja berbentuk U.
6.
Layout gabungan garis dan proses
Penggabungan ini dilakukan dengan cara menempatkan
mesin – mesin dalam masing - masing departemen menurut tipe mesin yang sama
atau menurut prinsip pengaturan bardasarkan proses. Sedangkan pengaturan masing
– masing departemen didasarkan urutan operasi atau pengerjaan dari produk yang
akan dibuat atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan produk.
Penggabungan kedua tipe ini mencoba untuk mengeliminir
segala kelemahan yang terdapat pada layout proses maupun layout produk.
7.
Layout gabungan garis dan bentuk U
Untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja,
seperti dalam contoh layout garis, dapat ditempuh dengan menggabungkan beberapa
lini bentuk U menjadi satu bentuk lini terpadu. Dengan cara penggabungan
seperti ini, alokasi operasi diantara pekerja sebagai respon terhadap variasi
jumlah produksi dapat di capai.
E. PRINSIP
DASAR PERENCANAAN LAYOUT
Menurut Yulian Zamit (200:122),
terdapat 5 prinsip dasar dalam perencanaan layout, yaitu:
1. Integrasi
Secara Total
Menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik
dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar
2. Jarak
Perpindahan Bahan Paling Minimum
Waktu perpindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam suatu industri
dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum
mungkin
3. Memperlancar
Aliran Kerja
Material diusahakan bergerak terus tanpa
adanya interupsi atau gangguan skedul kerja.
4. Kepuasan
dan Keselamatan Kerja
Suatu layout yang baik apabila pada akhirnya
mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya.
5. Fleksibilitas
Suatu layout yang baik dapat juga
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun
kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan tersebut
menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan memperhatikan prinsip
fleksibilitas.
F.
PERTIMBANGAN
PENENTUAN LAYOUT
Perancangan
layout berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi.
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah perkerja, mesin dan
peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan kita mengetahui kapasitas yang
dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk
setiap komponen tersebut.
2. Peralatan untuk menangani material atau
bahan
Maksud peralatan untuk menangani
material atau bahan adalah alat yang digunakan dalam operasi perusahaan. Layout
juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang dipakai, misalnya
Derek dan kereta otomatis untuk memindah bahan.
3. Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga harus didasarkan
pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah agar ada keleluasaan dan
kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan sikulasi udara ruang.
4. Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus
informasi. Pertimbangan terhadap cara untuk memindahkan informasi atau
melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik mungkin.
5. Biaya perpindahan antara tempat kerja
yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan
pada tingkat kesulitan pemindahan alat
dan bahan.
Pertimbangan penentuan layout secara umum didasarkan
pada situasi sebagai berikut:
1.
Posisi
tetap
Posisi layout jenis ini ditujukan pada
proyek yang tidak mungkin memindahkan produknya karena ukuran, bentuk atau
hal-hal lain. Jadi, produk tetap berada ditempat, sedangkan peralatan dan
tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal.
2.
Orientasi
proses
Layout jenis ini didasarkan pada proses
produksi barang atau pelayanan jasa. Biasanya layout jenis ini dapat secara
bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda, misalnya rumah sakit.
Process layout (fungcional layout), merupakan jenis layout dengan menempatkan
mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam
suatu kelompok atau suatu ruangan. Contohnya untuk industry tekstil semua mesin
pemotong dikelompokkan dalam suatu area atau semua mesin pemotong dikelompokkan
dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai
pesanan)
3.
Tata
Letak Kantor
Layout jenis ini berkaitan dengan layout
posisi perkeja, peralatan kerja, tempat yang digunakan untuk perpindahan
informasi. Jika semua permindahan informasi diselesaikan dengan telepon atau
alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, tetapih jika perpindahan
orang dan dokumen dilakukan secara alamiah, layout perlu di pertimbangkan
dengan matang.
4.
Tata
Letak Gudang
Layout ini lebih ditujukan pada
efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang.
Tujuan layout ini adalah untuk memperoleh optimum tradeoff antara biaya
penanganan dan ruang gudang.
5.
Tata
Letak Produk
Layout jenis ini mencari pemanfaatan
personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-ulang dan
berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya
telah distandardisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang sangat besar.
Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir.
Contohnya, perakitan mobil atau sepeda motor.
Kriteria Penyusunan Layout:
1.
Jarak angkut yang minimum
2.
Penggunaan
ruang yang efektif
3.
Keselamatan
barang-barang yang diangkut
4.
Fleksibel
5.
Kemungkinan
ekspansi masa depan
6.
Biaya
diusahakan serendah mungkin
7.
Aliran material
yang baik
Langkah-Langkah Perencanaan Layout:
1.
Melihat
perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2.
Menentukan
perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya
3.
Analisa dan keseimbangan urutan
pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout
G.
DASAR PENETAPAN
LAYOUT
1.
Project
(fixed position) Layout
a.
Digunakan
untuk proyek yang mana produknya susah untuk dipindahkan
b.
Perlengkapan,
peralatan, bahan baku, pekerja dan sumber daya lainnya dibawa menuju tempat
produksi
2.
Process
Layout (functional layout).
a.
Aktifitas
yang serupa disatukan ke dalam satu departement atau pusat kerja berdasarkan
pada proses yang dilakukan
b.
Digunakan
pada operasi yang hanya sebentar-sebentar atau usaha jasa (high variety, low
volume). Contoh :
departement store, rumah sakit
c.
Keunggulan : Flexibility
d.
Kelemahan : Tidak efisien
3.
Product
Layout (assembly lines).
a.
Mengatur
aktifitas pada jalurnya berdasarkan pada rangkaian/urutan dari kegiatan operasi
untuk produk/jasa yang khusus
b.
Cocok untuk
produksi massal atau operasi/proses yang kontinu (yang mana permintaan stabil
dan volume tinggi)
c.
Keunggulan : Efisien, dan mudah diterapkan
d.
Kelemahan : Tidak fleksibel (terhadap desain produk dan perubahan permintaan)
H.
METODE-METODE LAYOUT
Perusahaan-perusahaan
yang membangun berbagai fasilitas baru sering menghabiskan dua atau tiga tahun
dalam pekerjaan pendahuluan, dimana salah satu bagian penting adalah pencarian
metode-metode yang lebih baik untuk digunakan dalam pabrik baru. Pembangunan
suatu pabrik baru memberikan kesempatan untuk membuat tercapainya
perbaikan-perbaikan. Dengan layout baru, adalah mungkin untuk menghilangkan
praktek-praktek pemborosan.
Metode-metode layout:
1. Analisa layout
a. Diagram perakitan (bagan proses) yang menunjukkan
bagaimana proses produksi dari bahan mentah sampai produk akhir dilaksanakan.
b. Daftar kebutuhan
operasi, untuk membuat komponen-komponen, didapatkan dari departemen teknik
2. Penentuan suatu layout baru
Adalah dengan memperhatikan produk dari sudut
pandangan penanganan bahan (materials handling).
a.
Apakah produk besar
dan padat atau besar dari ringan?
b.
Bagaimana tentang
bentuknya apakah panjang dan tipis, atau lentur, atau mudah ditumpuk?
c.
Bagaimana tentang risiko
kerusakannya? Apakah mudah patah atau rusa, atau berbahaya dan sukar dibungkus,
atau tahan terhadap karat? Apakah mengandung minyak dan lemak? Atau apakah
produk kering dan bersih?
d.
Memperhatikan
kuantitas setiap produk
e.
Bila kebutuhan
kuantitas produk cukup besar, layout produk dengan menggunakan pengangkutan
barang semacam ban berjalan dapat dikembangkan. Bila volume produksi kecil,
pengaturan dengan layout fungsional cukup beralasan untuk tetap digunakan.
Dalam banya kasus, minimisasi biaya transportasi dalam pabrik merupakan
pertimbangan penting dalam layout.
3. Menggambarkan kebutuhan lantai (ruang) yang
menunjukkan seluruh bagian-bagian tetap atau semi tetap, segala sesuatu yang
tidak dapat diubah atau dipindah dengan mudah.
I.
KERUGIAN DARI LAYOUT
YANG BURUK
Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang
efisien, karena:
1. Bahan-bahan dalam
pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku-liku karena susunan
mesin dan ruangan yang ada
2. Handling cost tinggi,
karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan
3. Gedung dan tempat
produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau basil produksi yang sedang
dikerjakan
4. Ruangan (tempat)
produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur
(berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.
5. Service area sempit
sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk mesin-mesin,
tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran pengangkutan
6. Bahan-bahan dalam proses
sering rusak atau hilang
7. Sering ditetnui
kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang ditentukan.
8. Tempat penerimaan
barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga memperlambat
pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
Semua kerugian ini akan menimbulkan biaya yang tinggi.
Kerugian ini bisa terjadi di suatu bagian pabrik atau di seluruh pabrik.
J.
FAKTOR-FAKTOR DALAM PERENCANAAN LAYOUT
Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena
pekerjaan layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor-faktor tersebut antara
lain adalah :
1.
Produk
yang dihasilkan. Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan:
a.
Besar
dan berat produk tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka memerlukan
handling yang khusus, seperti fork truck atau conveyer yang di lantai, sehingga
memerlukan ruangan bergerak. Sedang kalau produknya kecil dan ringan,
handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu besar.
b.
Sifat
dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah mudah/cepat
rusak dsb.
2.
Urutan
produksinya. F'aktor ini penting terutama bagi product layout, karena product
layout, penyusunannya didasarkan pada urut-urutan produksi (operation sequence)
3.
Kebutuhan
akan ruangan yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan
luas ruangan pabrik, tingginya dsb
4.
Peralatan/mesin-mesin
itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat. Kalau berat maka diperlukan lantai
yang lebih kokoh. Sifat dari mesin
5.
Maintenance
dan replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
maintenancenya mudah dilakukan dan replacementnya juga mudah
6.
Adanya
keseimbangan kapasitas (balance capacity) Misalnya: mesin roti. Juga
diperhatikan hambatan-hambatan yang ada. Keseimbangan kapasitas harus
diperhatikan terutama dalam product layout, karena di sini mesin-mesin diatur
menurut urut-urutan (sequence) processnya
7.
Minimum
movement: dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah
8.
Aliran
(/low) dari material. Sebenarnya flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan
arus yang harus diikuti oleh suatu product pada waktu dia dibuat, gambar mana
sangat penting bagi perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan)
9.
Employee
area, tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu
keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksi.
10. Waiting area yaitu untuk mencapai flow material yang
optimum, maka kita harus memperhatikan tempattempat di mana kita harus
menyimpan barang-barang sambil menunggu proses selanjutnya.
11. Plant climate yaitu udara dalam pabrik tersebut harus
diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan product dan buruh, jangan terlalu
panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan buruh.
12. Flexibility yaitu Perubahan-perubahan dari produk atau
proses/mesin-mesin dan sebagainya hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai
dengan perkembangan teknologi, sehingga layout harus dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat flexible, dan perubahan-perubahau kecil yang terjadi tidak
memerlukan biaya yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tata Letak/ Layout menurut James
M. Apple adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri
manufaktur. Perencanaan layout adalah perencanaan
pengaturan tata letak bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak berbagai
mesin-mesin peralatan
yang berada dalam bangunan yang diperlukan dalam proses produksi.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam
perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan
biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi
dan area kerja.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap makalah ini
dapat diberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan dapat mempermudah kami
untuk mempelajari mata kuliah Pengantar
Manajemen Operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Subagyo, Pangestu.
(2000). Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE –
Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar