Selasa, 11 Oktober 2016

Contoh Startup Paling Potensial Di Indonesia

Startup yang menjanjikan ini, jika dapat terus berkembang di Indonesia selama beberapa tahun ke depan, bukan tidak mungkin mereka bisa mencatat perolehan investasi sampai sembilan digit dollar. Dalam urutan acak, inilah 10 startup yang perlu diperhatikan oleh para investor.

aCommerce



aCommerce adalah contoh yang tepat untuk sebuah startup yang berpotensi kuat mencapai nilai investasi sembilan digit dollar. Perusahaan ini sendiri sepertinya sudah bisa dibilang sebagai jagoan di bidang logistik e-commerce dan pengadaan. Terbukti dengan keberhasilan mereka menggaet klien besar seperti contohnya Lippo Group, MatahariMall, dan Sinar Mas. aCommerce juga mencetak rekor pendanaan seri A terbesar di Indonesia, dengan nominal $10,7 juta (sekitar Rp144,4 miliar), tahun lalu.
CEO Paul Srivorakul mengatakan bahwa aCommerce sedang bersiap untuk perolehan pendanaan seri B, yang ia yakini akan mencapai hampir $30 juta (Rp404 milyar). Perusahaan ini memang berasal dari Thailand, tapi Srivorakul mengatakan kepada Tech in Asia bahwa indonesia telah menjadi wilayah operasi terbesar bagi aCommercce.

HappyFresh



Rekor yang dicetak aCommerce tahun lalu ternyata tidak bertahan lama, aplikasi deliverybahan makanan HappyFresh berhasil memecahkannya pada September 2015 dengan mencatat pendanaan seri A sebesar $12 juta (sekitar Rp161,9 miliar) dari grup investor yang dipimpin oleh Vertex Ventures dan Sinar Mas Digital Ventures.
Para pekerja inilah yang kemudian mengurus pesanan belanja hingga sampai ke tangan pemesan. Perusahaan yang bermula di Jakarta dan Kuala Lumpur ini baru saja melebarkan sayap ke Bangkok, dan akan segera berekspansi ke Taipei.

YesBoss



YesBoss adalah layanan asisten pribadi berbasis SMS yang baru-baru ini mendapatkan pendanaan dari 500 startup, Convergence Ventures, dan IMJ Investment Partners. Mereka yang sibuk atau malas bergerak sangat cocok dengan layanan ini karena rasanya seperti memiliki asisten pribadi yang dapat melakukan berbagai hal.
Bulan Maret lalu, Magic — layanan yang mirip dengan YesBoss di Amerika — dilaporkan mendapat $12 juta atau Rp161,9 milyar dari Sequoia Capital dengan valuasi perusahaan sebesar $40 juta (Rp540,5 milyar).

eFishery



eFishery adalah penyedia solusi teknologi untuk pengelolaan kolam ikan komersil. Produk mereka adalah alat pemberi makan otomatis yang dapat dipasang di kolam dan bisa mendeteksi tingkat nafsu makan ikan-ikan untuk kemudian mengeluarkan makanan secara otomatis.

Jualo



Jualo adalah salah satu situs iklan yang bekerja keras untuk berhasil di Indonesia. Mereka berhadapan langsung dengan OLX Indonesia yang sudah lebih dulu dominan. Meskipun begitu, Jualo memulai dengan cukup baik; traffic situs mereka senantiasa meningkat hingga mencapai lebih dari dua juta pengunjung di bulan kemarin, dan mendapat pendanaan dari Mountain Kejora dan alpha JWC Ventures.
Founder dan CEO, Chaim Fetter, juga bekerja keras untuk Jualo. Fetter mengklaim bahwa situsnya telah memiliki ratusan ribu pengguna dengan nilai transaksi $100 juta (sekitar Rp1,35 triliun) beberapa bulan sebelum memperoleh pendanaan. Sewaktu masih kecil dan tinggal di Belanda, Fetter terbiasa membuat produk-produk e-commerce.

Fabelio



Fabelio adalah salah satu startup dalam daftar ini yang menarik perhatian kami sejak awal kemunculannya. Didirikan oleh entrepreneur lokal Christian Sutardi – yang sebelumnya pernah berafiliasi dengan Hill Ventures dan Rocket Internet – Fabelio mengincar pasar e-commerce lokal untuk komoditas furnitur.
Satu hal yang pasti, pasar e-commerce untuk furnitur masih sangat terbuka di Indonesia. Pasar ini terlihat menggiurkan dengan berkembangnya kelas menengah yang mulai banyak mencari-cari meja kerja ataupun meja makan. Perusahaan riset ritel Conluminomemprediksikan bahwa pasar furnitur di Indonesia akan mencapai nilai $5.5 miliar (sekitar Rp67 triliun) di 2018. Investor tahap menengah dan akhir berpeluang bagus jika terus memantau Fabelio.

HijUp



Toko online khusus busana muslim di Indonesia, HijUp, sepertinya cukup pesat berkembang dibandingkan yang lain. Pada 2015, mereka berhasil mendapat pendanaan dari dua ronde yang berbeda, salah satunya memberikan pendanaan lebih dari $1 juta (sekitar Rp13,5 milyar).
HijUp menyediakan lebih dari 200 toko busana muslim, dan mengklaim bahwa dalam waktu dekat akan berekspansi secara global. Beberapa kompetitor mereka di antaranya adalahHijabenka dan Saqina.
Busana muslim diprediksi akan mengambil 11,2 persen dari total belanja fashion global dalam tiga tahun ke depan menurut laporan dari Thompson Reuters dan Bidang Perdagangan dan Industri Dubai. Beberapa tahun terakhir ini, kaum muslim menghabiskan $224 miliar (sekitar Rp3.021 triliun) untuk urusan busana. Hal tersebut menjadikan HijUp sebagai peluang besar yang dinantikan para investor.

Kudo



Kudo merupakan peluang menarik untuk ecommerce yang menjembatani antara dunia onlinedan offline di Indonesia. Pada awalnya, startup ini membangun beberapa mesin dan menempatkannya di mall dan area publik lainnya. Orang-orang dapat memakainya untuk membeli produk ecommerce.
Tujuan mereka adalah untuk mengenalkan e-commerce kepada siapapun yang belum pernah mencobanya. Kini, perusahaan ini mulai menggunakan pendekatan kemanusiaan, dengan mempekerjakan para agen yang bertugas memandu para pengguna yang baru pertama kali mencoba layanan ini .

Zeemi.tv



Zeemi.tv adalah salah satu startup yang menyasar perilaku sosial orang Indonesia yang unik. Situs ini menyediakan layanan live-streaming yang ramah keluarga, dan memungkinkan semua orang dapat menampilkan karyanya secara online, mendapatkan hadiah atas karyanya, dan mengambil hadiah tersebut dalam bentuk uang tunai.
Founder dan CEO Tom Damek adalah mantan CEO Lazada Indonesia, yang mana tentunya sudah menguasai situasi di pasar lokal ini. Perusahaan pendanaan dari Jepang, DeNa, belum lama ini mendanai Zeemi sebesar $1 juta (sekitar Rp13,5 miliar).

Bridestory



Bridestory adalah startup yang sadar bahwa pernikahan adalah ladang bisnis yang kebal terhadap resesi. Orang-orang di Asia akan selalu menikah tanpa terlalu menghiraukan kondisi ekonomi yang ada.
Mungkin ini salah satu sebabnya Rocket Internet menyimpang dari kecenderungan mereka untuk selalu menciptakan startup-nya sendiri dan mulai memberikan pendanaan kepada Bridestory dalam ronde seri A mereka senilai tujuh digit pada Maret lalu.
Sejak saat itu, Bridestory terus tumbuh, kini mereka bekerja sama dengan MediaCorp dari Singapura untuk berekspansi ke negara Asia Tenggara lainnya. Penggunanya bulan lalu mencapai 410.000 orang, dan mereka mengklaim memiliki 10.000 vendor.

Sumber: https://id.techinasia.com/startup-paling-potensial-di-indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sunshine Template by Ipietoon Cute Blog Design